Kesan2 perjalanan kami 2007
Liburan kami kali ini komplit karena bertepatan dengan liburannya ananda ke AD.
Karena banyak banget foto2nya yang bagus buat kenang2an maka album perjalanan kami ini akan dibuat menjadi beberapa bagian biar semua kenangan manis terekam dengan baik dan mudah dibaca.
Sering sudah kami pergi barengan teman, kebanyakan seh yang happy ending, meski kadang ada yang ribet dan ada yang kecapekan, tapi seru juga selalu ada kenangan manis setiap perjalanan tsb, dan mengeratkan tali silaturahmi dengan teman2...
Tapi tetep ajah sesekali kami pengen juga bisa pergi sendiri dan ngatur agenda sendiri, dan kali inilah kejadian kita bisa pergi sendiri dan mengatur agenda yang tadinya rencana 5 hari jadilah 9 hari.....
Biasanya kalau pergi berombongan selalu harus alert dengan anggota rombongan yang lain, nah kali ini kita hanya ber3 ajah, mau cepet atau lambat atau melar harinya, ya kita ajah yang menentukan.
Juga schedule kami tentukan hanya berdasarkan kekuatan badan kita ber3 ajah, rasanya memang sangat2 berbeda dari pengalaman perjalanan lainnya.
Mana yang lebih okeh ? pergi berombongan atau sendiri ?
Jujur emang lebih enak pergi sendiri *mungkin karena kita tipe manusia2 yang lebih soliter*, gak perlu mikir gimana orang lain kalau kita memutuskan sesuatu, gak terlalu sibuk dengan kepentingan bersama, lebih santai rasanya.
Tapi terasa juga kalau pergi sendiri teman tertawa atau becanda ya hanya sebatas kita ajah....
Tapi juga karena kita pergi sendiri jadilah kita bisa berinteraksi dengan tetangga sesama campers.
Maklum senasib yang sama2 pergi camping gak berkelompok dan biasanya emang cenderung membaur dengan tetangga dari pada kalau kita pergi berkelompok.
Pastinya besar kecenderungannya sudah sibuk dengan kelompoknya masing2 ajah.
Wajar banget dan manusiawi banget, makanya sesekali kami ingin juga jalan sendiri dan bener2 menikmati berinteraksi dengan sesama kampers lain.
Hasilnya kami punya kenalan baru , orang lokal yang tinggal di AD dan RAK, mereka bersaudara banyak/ big family tapi yang kemping kali ini hanya ber 3, ternyata mereka tuh anak nelayan karena itu mereka pandai sekali mancing.
Baik sekali mereka pada kami, jadi sangat2 berkesan sekali kami bisa berkenalan dengan mereka.
Tiap sore selalu manggil kita kalau mereka bikin teh khas arab, tehnya rasanya unik dan manis banget. Mereka cerita kalau Sheikh Zayed alm. suka banget minum teh yang dimasak dengan kayu kayak mereka sekarang memasaknya.
Cara mereka bikin tehnya teh biasa diseduh hanya diberi cardamom, cenhkeh dan kayu manis, lalu diberi susu kental manis.
Jadi tanpa gula pasir lagi. Tapi jangan tanya berapa banyak susu yang mereka masukkan karena hasilnya tuh teh muanis ampun2an...
Kami kalau diberi selalu tambah air panas lagi biar pas manisnya....
Kalau mereka sukses mancing, anget2 selalu kami diberi ikan bakar ala mereka yang tanpa bumbu tapi enak banget, kenapa ? karena ikannya fresh banget makanya gak amis meski tanpa bumbu aneh2 mereka bikinnya.
Garam yang mereka pakai banyaknya banget kayak bikin ikan asin ajah tapi efeknya ke ikannya jadi gurih banget.
Belajar juga saya, begitu tho caranya bakar ikan tanpa bumbu.
Sebagai serangan balasan sore2 saya bikinkan perkedel jagung yang saya katakan pada mereka pakora jagung, kata itulah yang bisa mendiskripsikan apa yang saya buat yang bagi mereka cukup biasa didenger.
Mereka suka banget dalam sekejab habis de....
Masku juga bisa mingle ama mereka dan anak2nya dengan bareng2 main tabuh2an seadanya tapi begitu rampak hingga enak didenger dikuping, hanyaaaa...itu dia kalau dah bertabuhan gitu bisa sampai dini hari banget, mayan juga puyeng kalau pas pengen istirahat, tapi ya weslah...
Mereka2 ini emang orang malam, dan paginya selalu kesiangan bangunnya...kita selalu paling pagi bangun karena abis subuh jarang kita bobok lagi.
Ketika hari ke 4 mereka pulang *buat kita hari ke3 karena mereka sehari lebih dulu datang di pantai ini*, terasa sepi dan ada yang kurang buat kami...
Ternyata adanya mereka disisi kiri kami itu membawa kehangatan juga bagi suasana disini.
Ketika mereka pulang, ada ajah yang diwariskan ama kami, dari mula2 suruh ngabisin tehnya lalu kentang, korek api, garam, gula dan terakhir sekop dan kayu bakar dan di ajarin sisan gimana caranya masak pake kayu bakar....
Belajar masak dengan kayu peninggalan tetangga sebelah...
Menolong banget neh kayu, biar kata pancinya item semua tapi cukup memperpanjang bahan bakar kami. Maklum saya bawa gas kompor pas banget, kirain gak bakal extend soale...
Untung banget dikasih warisan kayu yang kering dan bagus nyala apinya , sampaikan sisa kayu ini sekarang masih ada di mobil prado kami, buat entar2 kalau kemping lagi *segitu sentimentilnya deh*
Mereka juga wanti2 ama kami kalau bakalan sepi beach ini karena besok orang dah pada ngantor jadi biasanya semua kembali pulang ni ari...
Sebenernya emang beachnya lebih sepi malam ini tapi tetep ajah masih ada beberapa campers yang masih stay disini, jadi kita gak sendiri juga.
Sore dan malam harinya seh masih banyak ajah yang main kesini tapi ketika pagi menjelang dah sepi juga, kebanyakan pada pulang tengah malam atau subuh.
Lihat ajah sepinya pantai ini ketika kami bebenah akan meninggalkan pantai ini, sedih juga lho rasanya soale kami betah banget kemping disini.
Ternyata sebelah kami masih ada juga... semalam mereka datang dan nginep sini, kayaknya mayan ngirit uang hotel semalam dan pagi ini kayaknya ngantor...soale lihat pakaian mereka rapih....
Sayangnya malam terakhir kami di pantai ini, anginnya mak tobat banget sampai pagi keesokan harinya masih angin banget hingga kami ngepak perbekalan kami terburu2 main lempar ajah ke mobil hingga sewaktu di Dibba kami agak kerepotan nyari barang.
Pagi ini pantainya dah sepi hanya ada sekelompok campers diujung bukit sana , yang kami tau ketika kami ke toilet public yang udah bersih banget pagi ini. Juga pantainya kayak gak pernah ada yang datang ajah saking bersihnya.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih pada pemerintah Oman Utara aka Musandam yang sudah memperbolehkan kami2 sebagai turis buat kemping dengan nyaman dipantai Khasab ini.
Salut banget deh dengan pantai ini, bersih dan nyaman juga jangan lupa kalau aman banget disini walau kita kemping sendirian.
Hebat kan ?
Karena banyak banget foto2nya yang bagus buat kenang2an maka album perjalanan kami ini akan dibuat menjadi beberapa bagian biar semua kenangan manis terekam dengan baik dan mudah dibaca.
Biasanya kalau pergi berombongan selalu harus alert dengan anggota rombongan yang lain, nah kali ini kita hanya ber3 ajah, mau cepet atau lambat atau melar harinya, ya kita ajah yang menentukan.
Juga schedule kami tentukan hanya berdasarkan kekuatan badan kita ber3 ajah, rasanya memang sangat2 berbeda dari pengalaman perjalanan lainnya.
Mana yang lebih okeh ? pergi berombongan atau sendiri ?
Jujur emang lebih enak pergi sendiri *mungkin karena kita tipe manusia2 yang lebih soliter*, gak perlu mikir gimana orang lain kalau kita memutuskan sesuatu, gak terlalu sibuk dengan kepentingan bersama, lebih santai rasanya.
Tapi terasa juga kalau pergi sendiri teman tertawa atau becanda ya hanya sebatas kita ajah....
Tapi juga karena kita pergi sendiri jadilah kita bisa berinteraksi dengan tetangga sesama campers.
Maklum senasib yang sama2 pergi camping gak berkelompok dan biasanya emang cenderung membaur dengan tetangga dari pada kalau kita pergi berkelompok.
Pastinya besar kecenderungannya sudah sibuk dengan kelompoknya masing2 ajah.
Wajar banget dan manusiawi banget, makanya sesekali kami ingin juga jalan sendiri dan bener2 menikmati berinteraksi dengan sesama kampers lain.
Hasilnya kami punya kenalan baru , orang lokal yang tinggal di AD dan RAK, mereka bersaudara banyak/ big family tapi yang kemping kali ini hanya ber 3, ternyata mereka tuh anak nelayan karena itu mereka pandai sekali mancing.
Baik sekali mereka pada kami, jadi sangat2 berkesan sekali kami bisa berkenalan dengan mereka.
Tiap sore selalu manggil kita kalau mereka bikin teh khas arab, tehnya rasanya unik dan manis banget. Mereka cerita kalau Sheikh Zayed alm. suka banget minum teh yang dimasak dengan kayu kayak mereka sekarang memasaknya.
Cara mereka bikin tehnya teh biasa diseduh hanya diberi cardamom, cenhkeh dan kayu manis, lalu diberi susu kental manis.
Jadi tanpa gula pasir lagi. Tapi jangan tanya berapa banyak susu yang mereka masukkan karena hasilnya tuh teh muanis ampun2an...
Kami kalau diberi selalu tambah air panas lagi biar pas manisnya....
Kalau mereka sukses mancing, anget2 selalu kami diberi ikan bakar ala mereka yang tanpa bumbu tapi enak banget, kenapa ? karena ikannya fresh banget makanya gak amis meski tanpa bumbu aneh2 mereka bikinnya.
Garam yang mereka pakai banyaknya banget kayak bikin ikan asin ajah tapi efeknya ke ikannya jadi gurih banget.
Belajar juga saya, begitu tho caranya bakar ikan tanpa bumbu.
Sebagai serangan balasan sore2 saya bikinkan perkedel jagung yang saya katakan pada mereka pakora jagung, kata itulah yang bisa mendiskripsikan apa yang saya buat yang bagi mereka cukup biasa didenger.
Mereka suka banget dalam sekejab habis de....
Masku juga bisa mingle ama mereka dan anak2nya dengan bareng2 main tabuh2an seadanya tapi begitu rampak hingga enak didenger dikuping, hanyaaaa...itu dia kalau dah bertabuhan gitu bisa sampai dini hari banget, mayan juga puyeng kalau pas pengen istirahat, tapi ya weslah...
Mereka2 ini emang orang malam, dan paginya selalu kesiangan bangunnya...kita selalu paling pagi bangun karena abis subuh jarang kita bobok lagi.
Ketika hari ke 4 mereka pulang *buat kita hari ke3 karena mereka sehari lebih dulu datang di pantai ini*, terasa sepi dan ada yang kurang buat kami...
Ternyata adanya mereka disisi kiri kami itu membawa kehangatan juga bagi suasana disini.
Ketika mereka pulang, ada ajah yang diwariskan ama kami, dari mula2 suruh ngabisin tehnya lalu kentang, korek api, garam, gula dan terakhir sekop dan kayu bakar dan di ajarin sisan gimana caranya masak pake kayu bakar....
Belajar masak dengan kayu peninggalan tetangga sebelah...
Menolong banget neh kayu, biar kata pancinya item semua tapi cukup memperpanjang bahan bakar kami. Maklum saya bawa gas kompor pas banget, kirain gak bakal extend soale...
Untung banget dikasih warisan kayu yang kering dan bagus nyala apinya , sampaikan sisa kayu ini sekarang masih ada di mobil prado kami, buat entar2 kalau kemping lagi *segitu sentimentilnya deh*
Mereka juga wanti2 ama kami kalau bakalan sepi beach ini karena besok orang dah pada ngantor jadi biasanya semua kembali pulang ni ari...
Sebenernya emang beachnya lebih sepi malam ini tapi tetep ajah masih ada beberapa campers yang masih stay disini, jadi kita gak sendiri juga.
Sore dan malam harinya seh masih banyak ajah yang main kesini tapi ketika pagi menjelang dah sepi juga, kebanyakan pada pulang tengah malam atau subuh.
Lihat ajah sepinya pantai ini ketika kami bebenah akan meninggalkan pantai ini, sedih juga lho rasanya soale kami betah banget kemping disini.
Ternyata sebelah kami masih ada juga... semalam mereka datang dan nginep sini, kayaknya mayan ngirit uang hotel semalam dan pagi ini kayaknya ngantor...soale lihat pakaian mereka rapih....
Sayangnya malam terakhir kami di pantai ini, anginnya mak tobat banget sampai pagi keesokan harinya masih angin banget hingga kami ngepak perbekalan kami terburu2 main lempar ajah ke mobil hingga sewaktu di Dibba kami agak kerepotan nyari barang.
Pagi ini pantainya dah sepi hanya ada sekelompok campers diujung bukit sana , yang kami tau ketika kami ke toilet public yang udah bersih banget pagi ini. Juga pantainya kayak gak pernah ada yang datang ajah saking bersihnya.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih pada pemerintah Oman Utara aka Musandam yang sudah memperbolehkan kami2 sebagai turis buat kemping dengan nyaman dipantai Khasab ini.
Salut banget deh dengan pantai ini, bersih dan nyaman juga jangan lupa kalau aman banget disini walau kita kemping sendirian.
Hebat kan ?
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home